05Apr

TIGA PESAN TGB UNTUK WARGA NWDI

Oleh: Abah_Rosela_Naelal_Wafa

Setelah organisasi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) resmi berdiri dengan Akta Notaris nomor AHU-0003728.AH.01.07.TAHUN 2021 tertanggal 23 Maret 2021, syekhona Dr. TGB. KH. Muhammad Zainul Majdi, Lc., MA langsung tancap gas (start) untuk mensolidkan perangkat organisasi dengan mengadakan silaturrahim di Pancor, 27 Maret 2021.

Pada kesempatan yang bersejarah itu, syekhona TGB al-masyhur memberikan arahan dan pesan kepada semua pengurus dan untuk jamaah NWDI sebagai bekal mereka berjuang (pesan ini saya peroleh saat rapat PDNWDI Lobar 28/3/2021).

Tiga pesan mulia tersebut yakni:

Pertama, jaga niat. Terkait poin ini, Syekhona Tuan Guru Bajang KH. Muhammad Zainul Majdi mengutip hadis yang populer, إنما الأعمال باالنيات وإنما لكل امرء ما نوى . “Perbuatan bergantung niat, dan seseorang akan memperoleh apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Mslim).

Pesan syekhona TGB ini, menjadi spirit perjuangan bagi semua jemaah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI), bahwa program kerja ke depan harus dilandasi niat tulus ikhlas, karena perahu NWDI telah berlayar gagah mengarungi samudra luas bernama Indonesia, bahkan dunia.

Maka, bila pesan Syekhona ini kita cermati dan patuhi, saya yakin jemaah NWDI akan bisa ber-ormas dengan semangat “berfastabiqul khairat”, berlomba memberikan karya/pengabdian terbaik. Kaum mudanya juga pasti tidak akan mudah “merah telinga” bila mendengar cemoohan orang lain. Kader-kader yang menjadi akademisi dan politisi akan selalu memberikan kontribusi untuk negeri dengan baground NWDI.

Akumulasi dari semua kerja tulus ikhlas bersama itu, akan berbuah –kalau bahasa al-Quran– كنتم خير أمة أخرجت للناس, NWDI dilahirkan untuk menjadikan jemaahnya menjadi yang terbaik dari orang lain. Dan saya pun meyakini, bahwa NWDI bisa menjadi “kiblat jempol” ormas-ormas lain.

Dari pesan pertama syekhona TGB ini, nampak sekali betapa beliau sangat faqih akan sesuatu yang paling esensi dalam memulai sesuatu (melegalkan NWDI). Cara beliau ini sama seperti tradisi ulama saat mengawali kitab karyanya dengan pasal niat.

Insyaallah, inilah langkah yang baik untuk organisasi NWDI nan jaya abadi selamanya, sebuah ormas yang siap menerjemahkan seluruh pesan dan ajaran al-Magfurulah Maualana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.

Pesan kedua. Cucu Pendiri NWDI, NBDI dan NW ini mengajak jamaahnya untuk membumikan seluruh pesan, ajaran dan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang telah diajarkan al-Magfurulah Maulana Syaikh, seperti yang tertera di Wasiat Renungan Masa maupun dalam kitab Hizib Nahdlatul Wathan.

Menurut hemat saya, dua karya agung Maulana Syaikh ini memang harus menjadi “Kitab Induk” kita berorganisasi NWDI. Di dalam keduanya, kita bisa menemukan sekian banyak pesan, arahan, proteksi, harapan, impian dan doa-doa Maulana Hamzanwadi yang harus kita amalkan dan ikhtiarkan untuk mewujud.

Wasiat Renungan Masa menjadi kompas, Hizib Nahdlatul Wathan menjadi ruh dan spirit perjuangan kita. Dengannya saya meyakini NWDI jaya daaiman abada.

Terakhir, syekhona TGB al-Azhari berpesan untuk kita semua jamaah NWDI untuk tetap berpegang teguh pada hasil “Kesepakatan Bersama” yang telah dibuat dan ditanda tangani RTGB. KH. Muhammad Zainuddin at-Tsani dan TGB. Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi, 23 Maret 2021 M.

Pesan terakhir ini –bagi saya– sangat efektif untuk menenangkan/menertibkan dunia maya yang sampai artikel ini ditulis, masih ada artikel “teman sebelah” yang mempertanyakan NWDI sebagai ormas, lambangnya, dan atribut-atribut lainnya.

Padahal, saat mereka “mempertanyakaan” keberadaan NWDI (padahal kita no comen), sama halnya mereka mempertanyakan tanda tangan dan kesepakatan mulia dua cucu Maulana Syaikh tersebut.

Pokoknya!
NW!!
Pokok NW!
Iman dan Takwa!!
NWDI!
Iman dan Takwa!!

Wa Allah A’lam!

Mataram, 5 April 2021 M.

*#Staf_Pengajardi_PP_Selaparang

Tinggalkan Komentar