24Jan

CUCU DAN MOYANG BERJEJAK SAMA

Oleh: Rusli Nasir

Hidup ini memang realistis. Nyata dan bukan maya. “Dunia Maya” pun sejatinya harus dinilai nyata, menurut Syekhona TGB. Mengapa demikian? Karena kita sering juga mengutip referensi dari dunia Maya.

Karena hidup ini nyata dan realistis, maka untuk bisa pintar harus “Fokus belajar di sana (Al-Azhar), jangan pernah pulang sebelum selesai studi”, pesan Ummuna Ustazah Hj. Siti Rauhun Zainuddin Abdul Madjid kepada putranya TGB.

Karena hidup ini dihitung sama dengan “satu ditambah satu sama dengan dua”, maka “Masuklah politik praktis, karena banyak kebijakan pemerintah menentukan nasib daerah dan masyarakat.” Demikian lebih kurang saran Sang Ummu TGB buat anaknya.

Minimal dua hal ini menjadi bukti pengajaran Ummuna Ustazah Hj. Siti Rauhun kepada putra emasnya Syekhona TGB. Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi atau untuk semua anak-anaknya dalam keluarga besar al-Majidiyah.

Dengan dua bukti di atas, saya bisa dan berani menarik simpulan untuk bagian kecerdasan intelektual, seakan Sang Ibu berkata kepada buah hatinya.

“Nak, ilmu bukan warisan dari Ayah dan Moyangmu. Ia harus diperoleh dengan belajar yang tekun.” Maka, Syekhona TGB saat menimba ilmu di Al-Azhar Kairo Mesir bersungguh sungguh belajar sampai tak sempat pulang meski telah selesai S1.

Kenyataan hari ini, juga menunjukkan kualitas keilmuan Syekhona TGB sangat mumpuni dengan predikat Summa Cumlaude Ma’a Haqqutthaba’ di S3 pada bidang tafsir.

Atau seakan Ummuna berkata “Nak, nama dan sederet gelar Moyangmu, al-Magfurulah Maulana Syaikh HAMZANWADI harus diseimbangkan juga dengan kualitas pribadimu. Atau kualitas intelektual, spiritual, emosionalmu mesti memadai seperti Ninikmu.”

Di bidang politik, seakan Ummuna mengatakan, “Ikuti jejak perjuangan Ninikmu, karena beliau juga politikus ulung di masanya. Ninikmu pernah menjadi anggota Konstituante.” Maka, Syekhona TGB juga menjadi anggota DPR RI bahkan menjadi Gubernur NTB dua periode (2008-2018).

Hattal Ann, Allah A’lam (Allah Maha Mengetahui) rahasia dari jejak dua hamba-Nya yang mulia yakni al-Magfurulah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dengan Sang Cucu tercintanya Syekhona TGB. Dr. KH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, memiliki jejak yang sama.

Salah satu bukti nyata jejak keduanya sama sempat direkam media berikut ini.

Ket. foto (1): Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid Pancor bersama Duta Besar Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia, Syekh Muhammad Said Basbrawy saat berkunjung ke Pancor 1985.

Ket. foto (2): Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi berbincang-bincang dengan HE Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, Dubes Arab Saudi.(foto: Syaruddin/Humas NTB).

Walhasil, saya bisa menarik pelajaran bahwa Syekhona TGB mengajari kami contoh dan teladan untuk membuktikan doa اللهم اجعلني خير خلف لخير سلف “Ya Allah, jadikan kami generasi penerus yang baik bagi sebaik-baik pendahulu”.

Wa Allah A’lam!

Bilekere, 24 Januari 2022 M.

Leave a reply